Lagi, Penyalahgunaan Senjata Api
Hari ini di Detik.com saya membaca berita tentang polisi yang menembak istrinya sendiri. Seorang istri yang menuduh suaminya selingkuh, harus menerima peluru menembus pipinya. Berawal dari SMS di ponsel si polisi ini (Briptu Deni Bagus Hariyono), sang istri (Vita Puspita) menuduh suaminya selingkuh. Cekcok berujung pada penembakan. Tulang pipi, rahang, dan langit-langit mulut wanita ini hancur ditembus peluru. Naas, menyedihkan.
Katanya, awalnya Briptu Deni hanya ingin menggertak istrinya yang terus menyudutkannya dengan banyak pertanyaan. Niat menggertak malah dengan tak terduga pistol revolvernya meletus. Naas nasib si istri yang tepat di depan pistol, mukanya menjadi sasaran tembak. Masih untung (orang Jawa kan paling sering mencari "untung" dari segala kejadian :D ) Vita tidak tewas. Nyawanya selamat dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.
Rasanya baru kemarin, tragedi penembakan Wakapolwiltabes Semarang - Lilik Purwanto - oleh Briptu Hance eh sekarang muncul lagi berita miring tentang penyalahgunaan senjata api oleh anggota kepolisian. Belum ikut tes psikologikah Briptu Deni ini sampai berani mengancam istrinya dengan senjata api? Padahal pasca terjadinya penembakan Wakapolwiltabes Semarang, kepolisian di daerah banyak melakukan penarikan dan pemeriksaan ulang atas kelayakan diri personelnya untuk memegang senjata api. Tes psikologi pun digelar, tapi apakah hal itu belum mampu menyentuh akar masalahnya, sampai-sampai muncul lagi kejadian penyalahgunaan senjata api ini.
No comments:
Post a Comment